Jika membayangkan fisik orang Ambon yang besar, berkulit gelap, kita pasti menyangka mereka orangnya seriusan dan nyeremin.
Salah ...
Banyak kelucuan-kelucuan tingkat dewa dalam kehidupan mereka sehari-hari. Baik disengaja maupun tidak disengaja.
Utha, seorang Ambon keturunan Papua ini boleh dibilang gak ada duanya soal muka seram nya. Gak Perlu ngomong, cukup berdiri saja, orang sudah takut. Tetapi dia punya kelemahan, tidak tahan lapar.
Setelah hampir setengah hari bekerja, rasa lapar pun mendera. Perut tidak bisa kompromi. Utha sibuk melihat jam di tangan. Jatah makan siang belum juga datang. Mulailah dia uring-uringan. Seperempat jam ... setengah jam ... sampai satu jam, belum juga ada tanda-tanda makanan datang. Si Utha ngamuk.
Begitu pembawa makanan datang, dilempar barang bawaannya, dipegang batang lehernya. Dengan muka merah padam disemprot si pengantar makanan itu,
"Se bagaimana, beta su lapar se baru datang !! Beta seharian su cape bekerja, se cuma bawa makanan saja terlambat !!"
Namun begitu si pengantar dilepas lehernya, giliran si Utha yang bingung, karena rantang berisi makanan sudah berhamburan isinya.
Duduklah Utha termenung, mulailah mengalir itu air mata.
Si pembawa makanan terkejut, lalu bertanya,
"Bapak kenapa menangis ?"
Jawab si Utha,
"Beta menyesal, kenapa beta seng makan dulu itu makanan, baru beta buang rantangnya ... Sekarang beta lapar, tapi makanan su berhamburan di tanah ... "
Si pembawa makanan terdiam, antara terenyuh & tertawa tertahan ...
Rabu, 10 Juli 2019
Humor Orang Maluku 1 - Marah Dahulu Menangis Kemudian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar