Rabu, 10 Juli 2019
Penduduk Asli Indonesia Semua Pendatang ?
Beberapa waktu lalu telah beredar berbagai pemberitaan yang memberi rujukan kepada kita bahwa nenek moyang kita adalah bangsa pendatang, tidak ada penduduk asli dari Indonesia.
Mari kita telusuri.
Ada dua jenis manusia, yaitu yang dikenal dengan nama Homo Erectus dan Homo Sapiens. Homo erectus adalah julukan untuk manusia purba, sejenis dengan manusia purba yang fosilnya di temukan di Sangiran. Sedangkan Homo Sapiens adalah manusia modern seperti kita saat ini.
Menurut para ahli, Homo Erectus yang mendiami Indonesia pun bukan berasal dari Indonesia, melainkan berasal dari benua Afrika. Terdesak oleh suku lain akhirnya mengungsi ke daratan Indonesia.
Homo Erectus di Indonesia kemudian terdesak oleh datangnya Homo Sapiens gelombang pertama yang datang dari negeri lain. Sampai dengan kepunahan mereka.
Homo Sapiens gelombang pertama diyakini memiliki ras seperti yang terdapat di Papua dan Aborigin di Australia. Tahap awal mereka mendiami seluruh wilayah Indonesia, tapi kemudian terdesak oleh datangnya homo sapiens gelombang berikutnya yang lebih cerdas. Sehingga akhirnya mereka terusir dan mendiami Indonesia Bagian Timur, Papua dan Australia.
Sehingga disimpulkan, bahwa tidak ada yang namanya penduduk asli Indonesia. Semua pendatang.
Benarkah teori tersebut ?
Semua bukti yang ada berdasarkan bukti fisik, baik fosil, manusianya, bangunan, peninggalan lainnya, maupun penyebaran demografi yang ada saat ini. Bahkan Penelitian tentang DNA juga membuktikan begitu beragamnya DNA manusia yang tinggal di Indonesia saat ini. Seperti dikatakan peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Manusia Indonesia adalah Campuran Beragam Genetika.
Tapi tidak adakah kemungkinan lain ??
Masih banyak tanda tanya yang harus kita jawab untuk meyakini sepenuhnya tentang teori asal muasal manusia Indonesia.
Ada teori yang cukup mengejutkan. Beragamnya genetika pada DNA manusia Indonesia, justru membuktikan bahwa Indonesia adalah sumber dari semua bangsa di dunia. Bukan sebaliknya.
Mengejutkan bukan ?
Dasar pemikirannya justru didasarkan dengan ilmu geologi pada masa penyebaran manusia zaman dahulu.
Zaman dimana sebagian besar kepulauan di dunia masih banyak yang tergabung menjadi satu.
Bukti Geologis menunjukkan bahwa dahulunya paparan sunda adalah daratan, dimana Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan tergabung menjadi satu. Begitu juga Australia dan Papua.
Dimasa yang lebih baru, ribuan tahun yang lalu, Pulau Jawa dan Pulau Sumatera adalah satu daratan. Adanya pergerakan tektonik menyebabkan terpisahnya kedua pulau tersebut dibarengi dengan munculnya Gunung Krakatau.
Apa kaitan semua ini ?
Pada masa lalu, pada jaman es, daratan didunia yang bisa dihuni adalah daratan yang tidak diselimuti oleh es.
Tentunya daerah yang memiliki panas yang cukup sehingga es tidak bisa terbentuk. Daerah yang bertipe seperti itu tentunya daerah yang banyak terdapat gunung berapi. Indonesia. Yang dikenal sebagai 'ring of fire'.
Tetapi tinggal didaerah seperti ini, juga akrab dengan berbagai bencana, seperti gempa bumi karena gerakan tektonik & letusan gunung berapi.
Wajar jika indonesia zaman dahulunya menjadi pusat kehidupan manusia. Baik manusia generasi awal maupun generasi berikutnya.
Bencana yang timbul di daerah Indonesia pada zaman manusia purba, menyebabkan terjadinya zaman es mencair. Sebagian manusia purba musnah, sebagian yang selamat mendiami daerah aman, sebagian lagi berkelana sampai ke daerah Afrika.
Ketika kondisi menjadi stabil & muncul kembali zaman es berikutnya, sebagian besar manusia purba di daratan lain pun punah. Yang tersisa tentunya yang berada di wilayah indonesia.
Sampai akhirnya muncul manusia modern.
Manusia modern pun mendiami wilayah Indonesia yang tidak membeku. Sampai akhirnya terjadi bencana yang menyebabkan zaman es berakhir. Manusia yang selamat pun tersebar ke seluruh penjuru dunia karena bencana ini.
Kejadian bencana di wilayah Indonesia pun silih berganti. Saat ada bencana, manusia yang selamat mengungsi keluar Indonesia, lalu kembali lagi 'pulang' ke daerah yang diceritakan oleh para leluhurnya sebagai surga para leluhur berasal.
Puncak peradaban manusia di masa lalu, adalah saat wilayah Indonesia mengalami masa stabil cukup lama tanpa bencana besar. Terbentuk lembah yang subur di daerah yang sekarang dikenal dengan nama paparan Sunda.
Manusia berkembang biak, peradaban terbentuk. Lembah-lembah yang subur dikuasai oleh manusia dengan peradaban tinggi. Perebutan kekuasaan dan wilayah pun terjadi. Peperangan dan pertumpahan darah.
Mereka yang enggan berperang atau kalah perang kemudian tersingkir ke daerah pegunungan, sehingga bisa disebut sebagai orang gunung.
Wilayah lembah yang subur dikuasai oleh manusia ras unggul dan terus terjadi perebutan.
Sampai akhirnya terjadi bencana besar yang menyebabkan paparan Sunda tenggelam. Terendam air laut sampai kedalaman 500-an meter. Daerah yang dulunya lembah yang subur berubah menjadi lautan. Daerah yang dulunya gunung-gunung dan dataran tinggi, berubah menjadi pulau-pulau.
Seluruh peradaban di lembah musnah. Manusia-manusia yang selamat mengungsi kesana kemari. Tersebar di seluruh penjuru dunia.
Trauma akan bencana besar, menyebabkan manusia yang tersebar di seluruh penjuru dunia itu enggan untuk kembali dalam waktu yang lama. Membentuk peradaban di dunia baru yang lebih stabil dan mulai nyaman untuk mendukung kehidupan mereka.
Mereka yang selamat dari bencana tenggelamnya paparan Sunda dan tidak mengungsi adalah mereka yang mendiami dataran tinggi yang sekarang telah menjadi pulau-pulau. Yaitu, bangsa yang enggan berperang atau orang-orang gunung yang kalah perang, yang kalah bersaing. Berbadan tidak terlalu besar, berkulit berwarna.
Demikianlah kemudian mereka berkembang biak menjadi cikal bakal kebanyakan orang Indonesia sekarang.
Mereka yang mengungsi di daratan yang jauh, membentuk peradaban lain sebagai anak turun generasi 'ras unggul'. Tetap dengan sifat mereka yang gemar bersaing dan berperang berebut kuasa & kekuasaan.
Ribuan tahun kemudian, tidak puas dengan kehidupan dan sumber daya yang ada, mereka kemudian mulai melirik tempat jajahan baru, sampailah mereka secara tidak sadar kembali ke tanah leluhur nya, di Indonesia, yang terkenal dengan kesuburan tanahnya dan kekayaan logam & mineralnya.
Demikianlah berdatangan bangsa 'pendatang' di Indonesia yang kemudian berinteraksi atau berusaha menguasai suku bangsa yang ada di Indonesia saat itu. Bercampurlah genetika pada DNA manusia Indonesia dari masa ke masa kemudian.
Percampuran yang ribuan tahun sebelumnya di tanah Indonesia tidak terjadi, karena masing-masing ras menjaga kemurnian ras nya dan berkasta-kasta.
Dari tanah inilah asal muasal manusia di dunia itu, lalu tersebar ke seluruh penjuru dunia. Bukan sebaliknya.
Apakah skenario ini sesuai dengan pemikiran anda ?
Silakan memilih mana yang lebih meyakin kan anda ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar